Starlink Mini: Inovasi Internet Satelit Portabel untuk Dunia
SpaceX, perusahaan luar angkasa yang dipimpin oleh Elon Musk, kembali menggebrak dunia teknologi dengan inovasi terbarunya, Starlink Mini. Perangkat keras internet berbasis satelit ini hadir dalam ukuran kecil dan portabel, membuatnya menjadi solusi ideal untuk konektivitas internet di lokasi mana pun. Dengan fitur-fitur canggih dan harga yang lebih terjangkau, Starlink Mini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pengguna di seluruh dunia.
Desain Kompak dan Portabilitas Tinggi
Starlink Mini memiliki dimensi hanya 11,4 x 9,8 inci, seukuran laptop seperti Apple MacBook. Beratnya sekitar 1,1 kilogram, yang berarti 60% lebih ringan dibandingkan parabola standar Starlink. Dengan ukuran ini, perangkat dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam tas ransel, menjadikannya ideal untuk pengguna yang membutuhkan mobilitas tinggi. Perangkat ini juga dilengkapi dengan kickstand untuk memudahkan penempatan di berbagai lokasi.
Performa dan Spesifikasi Teknis
Berdasarkan dokumen dari Federal Communications Commission (FCC), Starlink Mini dilengkapi dengan router internal yang mendukung pita frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz, serta teknologi 802.11ax dengan konfigurasi 3x3 MIMO. Port Ethernet juga tersedia untuk koneksi langsung. Untuk daya, perangkat ini menggunakan sumber daya PD USB-C dengan peringkat minimum 100W (20V/5A). Dengan konsumsi daya rata-rata hanya 20-40W, perangkat dapat digunakan hingga satu jam menggunakan power bank berkapasitas 10.000mAh.
Starlink Mini menawarkan kecepatan unduh hingga 100 Mbps, kecepatan unggah 11,5 Mbps, dan latensi rendah sebesar 23 ms. Meski kecepatan ini lebih lambat dibandingkan perangkat Starlink standar, perangkat ini cukup untuk kebutuhan sehari-hari seperti streaming video 4K, panggilan video, dan bermain game online, asalkan latensinya konsisten.
Harga yang Lebih Terjangkau
Salah satu daya tarik utama Starlink Mini adalah harganya yang jauh lebih murah dibandingkan perangkat Starlink sebelumnya. Elon Musk mengungkapkan bahwa perangkat ini akan dijual dengan harga sekitar 50% lebih rendah dari parabola standar. Di Amerika Serikat, harga perangkat ini diperkirakan antara USD 250 hingga USD 300 (sekitar Rp 3,6 juta hingga Rp 4,7 juta). Sementara itu, di Indonesia, harga Starlink Mini diperkirakan bisa mencapai Rp 2,95 juta setelah diskon. Namun, untuk saat ini, perangkat ini hanya dapat dibeli bersama perangkat Starlink standar.
Layanan Berlangganan
Untuk menikmati layanan internet dari Starlink Mini, pengguna perlu berlangganan paket yang mencakup layanan portabel bernama Mini Roam. Dengan biaya bulanan sebesar USD 150 (Rp 2,4 juta), pengguna mendapatkan kuota 50 GB per bulan. Paket ini mencakup biaya USD 120 untuk layanan residensial dan tambahan USD 30 untuk layanan portabel. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung di mana saja di wilayah Amerika Serikat.
Masa Depan Starlink Mini
Elon Musk menyatakan bahwa Starlink Mini dirancang untuk menjadi solusi internet berbiaya rendah yang dapat digunakan sebagai koneksi cadangan jika jaringan utama mati. SpaceX juga berkomitmen untuk terus menekan harga perangkat keras ini agar lebih terjangkau bagi pengguna di berbagai belahan dunia, khususnya di wilayah dengan konektivitas internet yang masih terbatas.
Starlink Mini saat ini telah tersedia di beberapa negara seperti Kolombia, El Salvador, Guatemala, dan Panama. SpaceX berencana untuk memperluas jangkauannya ke lebih banyak pasar global. Dengan inovasi ini, SpaceX berharap dapat mewujudkan visi Elon Musk untuk menyediakan akses internet ke seluruh penjuru dunia.
Kesimpulan
Starlink Mini adalah langkah besar dalam menghadirkan internet satelit yang mudah diakses dan terjangkau. Dengan desain portabel, performa mumpuni, dan harga kompetitif, perangkat ini memiliki potensi untuk mengubah cara orang terkoneksi ke dunia maya. Bagi pengguna yang mencari solusi internet yang fleksibel dan dapat diandalkan, Starlink Mini adalah pilihan yang patut dipertimbangkan.
